Evolusi vs Penciptaan - mengenalalkitab.com

Minggu, 13 Februari 2022

Evolusi vs Penciptaan

Evolusi vs Penciptaan
Apakah manusia berasal dari kera?



Pada tahun 1859 Charles Darwin menerbitkan tulisannya yang berjudul: On The Origin of Species by means of natural selection  yang menjelaskan dengan detail teori Evolusi secara biologi melalui Seleksi Alam. 

Dalam tulisannya tersebut Darwin berteori bahwa semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang yang sama, yang menghasilkan sifat- sifat keturunan (gen) kepada keturunan mereka. Mutasi gen yang terjadi pada keturunannya kemudian akan menghasilkan sifat yang baru. Melalui seleksi alam, gen yang unggul akan membentuk populasi kemudian dalam jangka waktu yang sangat lama akan menghasilkan species yang baru.

Sebagai contoh nenek moyang manusia diperkirakan adalah kera, dalam waktu jutaan tahun melalui perubahan gen, adaptasi dan seleksi alam kera berubah menjadi manusia. Jadi berdasarkan teori Darwin manusia berasal dari kera. 

Teorinya ini pada awalnya banyak diterima oleh para ilmuwan, diajarkan di dalam dunia pendidikan karena dianggap yang paling populer dan paling baik dalam menjelaskan terjadinya evolusi.  Bahkan sampai saat ini masih banyak yang percaya dan terus mengembangkan dengan mencari bukti-bukti untuk memperkuat teori Darwin. Alasan mengapa mereka masih terus mencari bukti-bukti karena memang masih banyak hal yang menjadi kelemahan atau kekurangan dari teori evolusi.

Salah satu kelemahannya adalah mereka masih belum bisa menjawab dengan jelas dan konsisten secara ilmiah dari mana nenek moyang makluk hidup berasal? Walaupun ada teori Big Bang yang mendukung tentang awal mula terjadinya satu sel sebagai dasar munculnya kehidupan namun tetap belum bisa menjelaskan secara ilmiah berdasarkan pembuktian di lapangan. 

Contoh berikutnya adalah masih banyak proses "kebetulan" dan ketidaksengajaan dalam proses evolusi seperti populasi yang memiliki gen sama dari miliaran variasi dan tempat yang berbeda berkumpul sendiri membentuk komunitas menjadi makluk yang baru dari generasi ke generasi. Secara ilmiah proses kebetulan ini gagal memenuhi tuntutan ilmiah untuk dibuktikan kebenarannya. 

Keluar dari teori evolusi, yang sangat disayangkan adalah Charles Darwin adalah seorang Kristen yang percaya kepada Tuhan bahkan ia sudah memutuskan untuk menjadi seorang pendeta, namun karena hobi dan keinginannya untuk mengetahui tentang alam semesta dan makhluk hidup ia melakukan penelitian dan didukung oleh teori-teori lainya ia menulis ide tersebut. 

Tulisannya tersebut digemari terutama oleh kelompok-kelompok ateis yang menolak mengakui keberadaan Tuhan. Mereka menerima teori evolusi bukan karena mereka menyetujui ke-ilmiah-annya, karena seseorang yang berkecimpung di dalam science sudah pasti akan meragukan teori ini, namun karena jauh di dasar hati mereka sudah terdapat pemberontakan untuk menolak mempercayai Tuhan, maka mereka menjadikan teori Darwin menjadi dasar bagi  ketidakpercayaan mereka dan menolak keberadaan Tuhan sebagai pencipta alam semesta dan makhluk hidup.

Dengan demikian apakah teori Evolusi layak dipercaya? Apakah benar nenek moyang manusia adalah kera? Sudah tentu tidak! Lantas dari mana manusia berasal? Bagaimana bisa terdapat triliunan Species makluk hidup di muka bumi ini? Jawabannya cuma satu: mereka diciptakan oleh Tuhan Elohim Sang Pencipta langit, bumi beserta segala isinya. 

Berikut bagaimana Firman Tuhan menjelaskan keberadaan manusia di muka bumi ini.

Berfirmanlah Allah: ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: ”Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.” Berfirmanlah Allah: ”Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya.” Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam. (Kejadian 1:26‭-‬31)

Melalui firman Tuhan ini jelas sekali menyatakan bahwa binatang dengan segala macam jenisnya diciptakan Tuhan, begitu juga manusia diciptakan Tuhan. Manusia ada bukan karena evolusi kera, kera ada bukan dari kodok, kodok ada bukan dari parasit, dstnya seperti penjelasan para kelompok evolusionist. 

Ternyata, bila kita perhatikan dengan seksama, penjelasan dari firman Tuhan lebih masuk akal dari penjelasan ilmiah Charles Darwin dalam hal bagaimana keseimbangan ide tentang munculnya kehidupan yang kompleks ini.

Di hari ke-6  di dalam penciptaan, Tuhan melakukan beberapa hal di bawah ini: 
  1. Ia menciptakan segala binatang yang hidup di daratan. (Di udara dan air sudah terlebih dahulu di hari ke-5)
  2. Ia menciptakan manusia.
  3. Ia memberkati manusia dan memerintahkan untuk: a) beranak cucu, bertambah banyak dan memenuhi bumi b) menaklukkan bumi c) menguasai ikan-ikan di lautan, burung-burung di udara dan segala binatang yang bergerak di bumi.
  4. Tuhan menetapkan pada saat itu makanan manusia adalah segala tumbuhan dan buah yang berbiji.
  5. Tuhan menetapkan makanan burung dan binatang di bumi adalah tumbuhan hijau.
Perhatikan betapa teraturnya Tuhan menciptakan segala sesuatu!! Ia menyediakan bumi, air, udara dan cahaya terlebih dahulu agar tumbuh-tumbuhan dan binatang bisa hidup. Demikian juga manusia diciptakan setelah segala sesuatu Ia ciptakan agar bisa menopang keberlangsungan hidup manusia. 

Ada beberapa kekhususan yang Tuhan nyatakan ketika Ia menciptakan manusia:

1. Hanya Ketika Ia menciptakan manusia, Elohim mengatakan marilah Kita, tertulis dengan menggunakan kalimat langsung yang berisi ajakan. 

Dikatakan נַֽעֲשֶׂ֥ה (na-aseh) yang artinya marilah Kita. Kita berarti jamak, artinya pada saat itu Tuhan Elohim Pribadi Tunggal sedang berbicara dengan Pribadi jamak. Pertanyaannya adalah siapakah Pribadi lainnya tersebut? Siapakah yang bersama-sama dengan Allah pada saat penciptaan manusia? 

Kita tentu pernah mendengar doktrin Allah Tritunggal yaitu doktrin yang menjelaskan tentang Kepribadian Allah yang adalah 1 adanya di dalam 3 pribadi yang tidak terpisah, tidak tercampur, esa, dan kekal adanya. (Penjelasan lebih lengkap akan diterbitkan di renungan berikutnya tentang Tritunggal)

Penjelasan yang paling akurat disampaikan oleh  Rasul Yohanes didalam Injil yang ia tulis. 

Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Yohanes 1:1‭-‬5 

Pola tulisan Yohanes ini mirip dengan tulisan Musa di Kejadian pasal 1 tentang awal penciptaan. Disinilah Yohanes memberikan bukti bahwa Yesus lah yang bersama-sama dengan Allah dan Dia adalah Allah dimana di dalam Dia segala sesuatu dijadikan. 

Jadi, di pasal inilah untuk pertama kalinya pribadi Allah Tritunggal muncul di dalam Alkitab. 

2. Ketika Elohim menciptakan makhluk hidup, hanya manusialah yang Ia ciptakan menurut gambar dan rupaNya. 

Perbedaan yang sangat signifikan antara manusia dan makhluk hidup lainnya adalah manusia memiliki akal budi, pikiran, pengetahuan untuk mempertimbangkan segala macam hal di dalam kehidupan. Binatang punya otak dan hati, tapi mereka tidak memiliki akal budi dan hati sebagai pusat pengambilan keputusan dan perasaan. Mereka hanya memiliki insting dan naluri alami untuk hidup. 

Serupa dan segambar dengan Allah bukan berarti 100% yang ada pada Allah ada pada manusia, tidak! Bukan seperti itu maksudnya. Keserupaan dan kesegambaran dengan Allah maksudnya adalah manusia diciptakan untuk merefleksikan karakter Allah di dalam diri manusia. 

Karakter Allah yang ada pada manusia dapat dilihat ketika awal manusia  (Adam dan Hawa) diciptakan dan yang lebih jelas ada pada manusia Yesus Kristus. Karakter Allah seperti kudus, kasih, penyayang, baik, taat, mulia, dll ada pada manusia, namun manusia pertama telah melakukan dosa sehingga keserupaan dan kesegambaran dengan Allah menjadi rusak sehingga munculah karakter jahat yang tidak sesuai dengan Allah ada pada manusia, seperti pemberontakan, kebencian, kejahatan, egois, dll.

Keserupaan dan kesegambaran dengan Allah yang sempurna ada di dalam diri manusia Yesus Kristus yang seharusnya dimiliki oleh manusia lainnya untuk memenuhi standard Allah, namun karena sudah rusak, manusia sudah tidak bisa lagi mencerminkan karakter Allah yang mulia. Untuk mengembalikan keserupaan dan kesegambaran dengan Allah, dosa-dosa manusia harus ditebus dan harus memiliki Roh Kudus sehingga dapat menghasilkan kembali karakter Allah dalam kehidupan manusia. 

Dan semua itu hanya ada di dalam  Tuhan Yesus Kristus. Hanya dengan percaya kepada Tuhan Yesus, dosa-dosa manusia dapat diampuni dan Roh Kudus dapat tinggal berdiam di dalam kehidupan orang-orang percaya untuk menghasilkan atau mengembalikan keserupaan dan kesegambaran dengan Allah. 

3. Hanya manusia yang diberikan mandat untuk menaklukkan bumi dan menguasai binatang-binatang di air, udara dan daratan.

Ketiga kekhususan yang dilakukan oleh Allah kepada manusia menjadikan manusia makhluk hidup yang lebih tinggi derajatnya dan lebih mulia dari makhluk hidup ciptaan Tuhan lainnya.

Untuk direnungkan:

Apakah Anda selama ini sedang mencari jati diri sendiri dengan mempertanyakan dari manakah manusia berasal? Apakah dalam pencarian tersebut Anda lebih mempercayai teori Evolusi dibandingkan Alkitab? Jika Ya sebaiknya Anda perlu mengambil sikap bertobat karena meragukan kebenaran firman Tuhan. Jika tidak, ambillah sikap untuk memuji Tuhan karena Allah telah menyatakan kebenaran yang sejati melalui firmanNya, memberikan terang bagi kegelapan dunia pengetahuan tentang asal mula segala sesuatu. 

Pujilah Tuhan Elohim Sang Pencipta, karena  hanya Dialah Allah yang mampu menciptakan segala sesuatu dari yang tidak ada menjadi ada. Dialah yang menjadikan segala sesuatu dengan kekayaannya yang tak terhitung.

🙏🙏🙏

Baca Rekomendasi Terkait Lainnya

Baca Rekomendasi Kategori Lain

mengenalalkitab.com ©